Jenis Air Limbah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.
Air limbah domestik berasal dari kegiatan rumah tangga, terdiri dari dua macam yaitu ”black water” (limbah hitam) yang berasal dari buangan toilet yaitu air seni dan feses; serta ”grey water” (air kelabu) yang berasal dari buangan non – toilet seperti air cucian, wastafel, air mandi, limbah dapur, dll
Air limbah industri berasal dari sisa dan residu dari suatu proses industri. Air limbah industri dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
- Air limbah industri yang memiliki konsentrasi partikel organik rendah,
- Air libah industri dengan konsentrasi partikel organik tinggi
- Air limbah industri dengan partikel organik berbahaya dan beracun
- Air limbah industri dengan kandungan zat anorganik tinggi
- Air limbah industri dengan kandungan zat anorganik rendah, dan air limbah industri dengan kandungan zat anorganik berbahaya dan beracun.
Air limbah yang berasal dari kegiatan pertanian dan perikanan seperti air sisa irigasi, air yang tercamput pestisida dan pupuk, air yang mengandung feses hewan air dan sisa makanan hewan air, dll.
Untuk mengetahui besar kecilnya aliran air limbah serta besar kecilnya volume yang dialirkan atau yang dihasilkan atau yang di oleh menggunak Flowmeter air limbah dengan jenis disesuiakan dengan karakter limbahnya.
Flow Meter Air Limbah
Pada umumnya jenis flow meter air limbah yang digunakan harus mempunyai karakteristik tidak adai komponen sensor yang bersentuhan langsung dengan media bergerak atau berputar. Komponen sensor berputar akan menyebakan sensor akan berhenti atau dalam jangka lama karaena abersif dan gesekan menyebabkan adanya parts sensor yang aus.
Pembuangan air linbah memiliki jenis saluran tertutup berupa jaringan pipa dan ada juga menggunakan jaringan terbuka seperti pada parit, gorong gorong dan sungai. Karena itu jenis dan model flow meter air limbah yang digunakan juga berbeda. Jenis jaringan saluran terbuka tersebut biasanya menggunakan jenis flow meter open channel.
Karena itu dalam langkah menentukan jenis flow meter sangat penting sekali, yang berhubungan dengan kondisi dilapangan, dimana jenis fluida yang diukur dan posisi installasi harus tepat agar umur dari flow meter tersebut sesuai dengan yang telah ditentukan oleh manufacture.
Untuk kasus Fluida yang sangat kotor dan banyak kotoran tentunya flow meter yang cocok adalah jenis flow meter yang tidak mempunyai kontak atau tidak ada komponen yang bergerak dalam flow meter karena adanya arus aliran fluida. Ada beberapa jenis flow meter yang yang tidak mempunyai komponen yang kontak dengan fluida namun tidak bergerak seperti Ultrasonic Flow Meter dan Electromagnetic flow meter.
Untuk industri tertentu, yang menghasilkan buangan iar limbah ekstrim yang bersifat sangat korosif dan abrasif serta bertemperature tinggi hendaknya menggunakan jenis flowmeter yang tepat. Gunakan flowmeter air limbah yang memiliki komponen sensor yang tahan terhadap abrasiv dan korosif. Pemilihan jenis material sensor yang penting taeradap performa dan life time flow meter.
Pemilihan jenis flow meter air limbah yang salah bisa berakibat pada akurasi tidak sesuai dengan yang diinginkan, biaya maintenance yang sangat tinggi, life time flowmeter tidak sesuai dengan yang diharapkan, Akurasi bisa meleset jauh dari yang di standartkan. biaya investasi sangat tinggi ( biaya instalasi).
Jenis Flow Meter air Limbah
Ada bebarapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan jenis flowmeter air limbah yang digunakan, yaitu :
- Karakteristik dari air Limbah yang akan di proses
- Temperatur air limbah
- Maksimal dan minimal Pressure Proses guna mengetahui kecepatan aliran
- Tingkat korosif dan abrasive air lombah
- Viskositas dan Kehomogenan air limbah
- Tingkat kekotoran atau banyaknya komponen solid dalam air limbah
- Kandungan yang terdapat dalam air limbah
- Besarnya atau kapasitas flow rate yang di proses
- Posisi instalasi ( out door, In door,)
- Kondisi lingkungan sekitar titik dimana flowmeter harus di instal
- Tingkat keamanan alat flow meter terhadap ledakan, kebakaran atau terendamnya flow meter karena hujan atau banjir.
- Keberadaan Power supply yang tersedia
- Fungsi dan cara kontrol dari flow meter air limbah
Untuk flowmeter limbah yang bisa dikatakan dalam katagori aman dan cocok untuk karakterstik air limbah yang kotor, banyak mengandung solid(overburden, gangue), serta mungkin sangat korosif dan abrasif, Pipa pembuangan limbah yang sangat besar serta aliran yang menggunakan pompa pada pressure tinggi maupun aliran yang hanya mengandalkan sifat gravitasi atau bahkan dialiran terbuka seperti channel adalah:
- Magnetic Flow Meter
- Ultrasonic Flow meter
- Open channel flow meter
Flow Meter Air Limbah Electromagnetic
Flowmeter Electromagnetiic merupakan jenis flow meter yang cara kerjanya menggunakan hukum faraday , sehingga hanya bisa dipakai pada cairan yang mempunyai konduktifitas diatas 20 micro siemens.Flow meter electromagnetic mempunyai sensor electrode yang biasa menghasilkan signal aliran yang dikirim ke transmitter dan diproses untuk mengetahui kecepatan aliran,
Flow Meter electromagnetic merupakan jenis flow meter yang mempunyai populasi tertinggi untuk Flowmeter yang digunakan mengukur aliran fluid baik berupa air atau cairan lainnya baik aliran yang corosive, kotor dan lumpur.
Flowmeter electromagnetic tidak memiliki komponen sensor yang bergerak ataupun berputar, dengan menempatkan 1 pasang sensor di permukaan dalam tabung. Sehingga ketika air limbah mengandung solid ataupun kotoran tidak akam mempunyai pengaruh apapun pada kinerja dari flow meter.
Komponen Flow Meter electromagnetic
Flow Meter electromagnetic mempunyai 2 jenis Instalasi berdasrkan koneksi ke pipa yaitu In Line FLow magnetic Sensor dan Insertion Flow magnetic Sensor. In Line Magnetic flow sensor cara memasangnya dengan memotong pipa kemudian dipasang koneksi baik berupa flange atau ulir.
Sedangkan insertion electromagnetic flow sensor cara instalasinya dengan melubangi pipa, kemudian di pasang fitting baik berupa saddle fitting maupun weldod fitting untuk memasukan sensor electromagnetic kedalam pipa Flowmeter elektromagnetic terdiri dari dua bagian yaitu electromagnetic flow sensor dan electromagnetic flow transmiter atau flow converter magnetic.
Maka petunjuk pemasangan flowmeter electromagnetic ini persis seperti yang Anda butuhkan. Petunjuk pemasangan flowmeter electromagnetic di sini berlaku untuk flowmeter secara umum. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara memasang dan syarat instalasi flow meter electromagnetic jangan ragu untuk menanyakan ke manufacture, agar tujuan dan fungsi instalasi flow meter ini bisa maksimal.
Flow meter elektromagnetic terutama digunakan untuk mengukur cairan yang mempunyai konduktifitas yang memenuhi syarat hukum faraday. Flow meter electromagnetic, juga disebut flowmeter magnetic atau mag meter merupakan flowmeter volumetrik yang bekerja dengan prinsip teknologi magnetik. Flowmeter electromagnetik tidak memiliki komponen sensor yang bergerak atau berputar sehingga cocok jika digunakan untuk semua jenis cairan seperti air bersih, air kotor atau air limbah.
Langkah-langkah pemasangan flowmeter elektromagnetic
Prosedur pemasangan flowmeter elektromagnetik sederhana. Pilih lokasi instalasi yang benar. Inspeksi instalasi. Setelah pemasangan, periksa apakah pipa dipasang dengan benar dan apakah sambungannya andal, terutama pemeriksaan kabel arde.
Nyalakan untuk pemanasan. Setelah flowmeter elektromagnetik dinyalakan dan dihangatkan selama 20 menit, flowmeter elektromagnetik biasanya dapat mengukur secara normal.
Pelacakan nol. Untuk menjaga keakuratan flowmeter elektromagnetik, pelacakan nol diperlukan. Jika tabung pengukur flowmeter elektromagnetik diisi dengan media, kalibrasi titik nol dapat dilakukan dan kemudian disimpan (dikonfirmasi).
Pada saat melakukan pemasangan Flow meter electromagnetic ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dimana Prosedur instalasi flow meter ini harus memperhatikan persyaratan dan langkah-langkah installasi agar supaya tujuan dari pemasangan flow meter electromagnetic ini dapat tercepai. Yang perlu diperhatikan adalah lokasi pemasangan flow meter karena untuk lokasi indor dan instalasi pada lokasi out door perlu penyesuaian.
Begitu juga posisi pemasangan flow meter electromagnetic terhadap ketinggian, dimana jika flow meter electromagnetic dipasang pada pipa dengan ketinggian 3 meter atau lebih tentunya berbeda dengan flow meter electromagnetic yang dipasang pada posisi dibawah tanah atau di selokan.
Untuk magnetic flow meter sendiri cara installasinya ada 2 yaitu installasi magnetic flow meter dengan cara memotong pipa, yang sering di sebut dengan in line magnetic flow meter dan cara instalasi flowmeter magnetic dengan cara melubangi pipa yang sering di sebut dengan insertion magnetic flow meter. Dimana untuk jenis flow meter magnetic insertion sebaiknya di gunakan untuk diameter pipa yang besar, karena akan bisa mereduksi biaya investasi maupun biaya instalasi dan harga flowmeter jatuhnya lebih murah.
Jenis Flow Meter Air Limbah Ultrasonic
Flow Meter Air Limbah Ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound, sehingga dengan perhitungan volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic.
Dengan menggunakan sensor ultrasonik atau sering disebut transducer ultrasonic flowmeter dapat mengukur kecepatan rata dari aliran fluida dalam pipa dengan cara mengukur rata rata perbedaan waktu antara waktu pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.
Berikut ini Flowmeter ultrasonic Yang sering digunakan untuk air limbah dan berdasarkan cara instalasinya digolongkan dalam :
- In-Line Ultrasonic Flow Meters
- Insertion ultrasonic Flow Meters
- Clamp-On Ultrasonic Flow Meters
Flow Meter Air Limbah Ultrasonic In Line
Ultrasonic Flow meter yang banyak beredar digunakan di dunia industri selama ini lebih banyak menggunakan jenis flowmeter yang cara installasinya menggunakan sistem clamp on yaitu instalasi yang tidak perlu memotong pipa maupun melubangi pipa. Karena itu anggapan sebagaian besar para enginner jika di sodorkan ultrasonic flow meter selalu di indentikan clamp on flow meter.
Padahal ultrasonic flow meter ini merupakan satu satunya flow meter yang mempunyai karakteristik dalam melakukan installai tidak perlu dilakukan dengan mengehentikan aliran dalam pipa terlalu lama dan diidentikan tanpa harus menutup valve atau mematikan pompa.
Padahal Ultrasonic flow meter ada juga yang menggunakan sistem installasinya harus mematikan pompa atau menutup valve dan melakukan peotongan pipa. Jenis ultrasonic flow meter yang instalasinya harus melakukan pemotongan pipaa dan di lanjutkan dengan memasang flange atau membuat ulir dinamakan dengan istilah InLine ultrasonic flow meter.
Flow Meter Air Limbah Ultrasonic Clamp On
Flow meter ultrasonic clamp on adalah jenis instalasi flow meter ultrasonic yang paling diminati. Karena jenis Flowmeter clamp on merupakan tipe flow meter yang cara instalasinya tidak melakukan pemotongan pipa maupun melubangi pipa. Clamp on flow meter ini menggunkan komponen sensor dari jenis ultrasonic atau transducer ultrasonic. Prinsip Kerja dari clamp on flow meter ultrasonic ini dengan mengukur kecepatan aliran fluid, menggunakan ultrasound sehingga dengan perhitungan pada transmitter ultrasonic volume yang mengalir bisa terbaca.
Clamp on ultrasonic flowmeter ini cara instalasi dan cara kerjanya hampir sama dengan portable ultrasonic flow meter. Yang membedakan adalah flow meter ini menggunkan power yang fix dan flow meter ini biasanya digunakan untuk operasional yang lama dan digunakan untuk membaca dan dapat juga menyimpan hasil pembacaan flow dalam pipa.
Sebagaimana umumnya flow meter clamp on ultrasonic mempunyai output analag 4-20 mA, alarm, relay, pulse maupun communication RS232 atau RS485. Sedangkan untuk jenis flow transmitter atau ultrasonic flow computer ada yang berjenis wall mount, pannel mount maupun pipe mount. Sedangkan untuk power suplai juga ada yang menggunakan AC 220 VAc maupun 24 Vdc.
Keuntungan penggunaan Flow Meter Clamp on ultrasonic :
- Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop.
- Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga tidak ada bagian parts yang aus yang menyebabkan maintenance cost rendah.
- Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi
- Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry.
- Tersedia bbebrapa jenis sensor yang dapat mengukur dimeter pipa dari size DN15 – DN6000
- Jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang besar diatas 4 inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis flowmeter lainnya.
- Biaya instalasi sangat murah apalagi jika di instal pada pipa besar
- Tidak perlu menghentikan proses aliran dalam pipa atau tidak perlu mematikan pompa
- Dapat di operasikan pada semua jenis material pipa ( carbon steel, PVC, HDPE, SUS , dll ) dan semua jenis cairan homogen
- Dapat di operasikan pada air limbah dan air kotor dengan maksimal solid partikel 12%
- Dapat dipasang pada pada aliran dengan low flow velocity hingga 0.03 m/s
- Mempunyai akurasi lumayan baik 1% – 2%
- Pada additional tersedia eksternal data logger dengan menggunakan SD card
- Tersedia analaog ouput 4-20mA,Pulse, relay, dan communication RS485
- Tersedia sensor dengan class IP68 ( water proof)
Yang perlu diperhatikan saat ingin menggunakan flow meter clamp on ultrasonic , sebaiknya ambil data diameter, jenis material, dan tebal pipa, jenis transducer serta lainnya. Masukan data tersebut sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kemampuan pembacaan flow meter ultrasonic tergantung keakurasian pemasukan data yang di butuhkan.
Instalasi Flow Meter Ultrasonic Clamp on
Instalasi flow meter ultrasonic clamp on sangat simple dan mudah terutama untuk mereka yang tidak menginginkan produksi berhenti. Transducer atau sensor ultrasonic cukup ditempel pada permukaan luar pipa dan kemudian di clamp. Langkah penting dalam instalasi yang perlu diperhatikan adalah data-data pipa dan cairan.
Yang perlu diperhatikan saat instalasi adalah, posisi titik dimana transducer clamp on ultrasonic dipasang. Disinia kita harus cermat tehadap jarak up stream atau down stream.
Flow Meter Air Limbah Open Channel
Open channel flow meter adalah flow meter yang dapat diaplikasikan untuk mengukur aliran pada sistem saluran terbuka seperti pada kanal, sungai atau parit. Pada dasarnya flow meter open channel ini menghitung kecepatan aliran dengan mempertimbangkan ketinggian permukaan. Untuk pengukuran kecepatan aliran bisa menggunakan transittime flow meter atau Magnetic flow meter. Sedangkan untuk ketinggian permukaan aliran menggunakan ultrasonic level sensor.
Karena yang dibahas disini tentang ultrasonic flow meter maka sensor yang digunakan untuk menghitung open channel flow meter adalah sensor velocity dikombinasikan dengan level meter. Penggabungan velocity dengan luas penampang bisa menghasilkan kapasitas aliran atau flow rate aliran dalam kanal.
Baca Juga :
- Flow Meter Open Channel Untuk PLTU
- Instalasi Flow meter ultrasonic clamp on untuk air dingin mesin chiller
- Prosedur Instalasi Flow Meter Electromagnetic
- Meteran air Jenis flow meter Ultrasonic
- Flow meter ultrasonic clamp on untuk pipa HDPE
- Flow Meter Ultrasonic Jenis Clamp On Untuk Pipa PVC
- Harga Coriolis Mass Flow Meter
- Perlunya Resetting dan Kalibrasi Flow meter secara berkala
- Jenis Flow Meter Berdasarkan Prinsip Kerja dan Aplikasinya
- Penentuan Kapasitas Flow Meter Pada Aliran Air
- Flow Meter Ultrasonic Clamp on untuk Proses Destilasi Air Laut
- Flow Meter Ultrasonic Portable untuk Mengecek Sistem Pendingin Mesin
You must be logged in to post a comment.